Atasi Stunting, Guru Besar FK UNAIR Berikan Penyuluhan di Puskesmas Arosbaya

    Atasi Stunting, Guru Besar FK UNAIR Berikan Penyuluhan di Puskesmas Arosbaya
    SURABAYA – Menyiapkan generasi bangsa tidak hanya sekedar membahas jumlah. Tapi juga upaya untuk meningkatkan kualitas. Hal ini ditekankan Prof Dr Irwanto, dr, SpA(K), guru besar Fakultas Kedokteran UNAIR saat memberikan edukasi dan pemeriksaan balita stunting di Puskesmas Arosbaya, Bangkalan (22/10 2022).

    Salah satu masalah yang harus diatasi adalah terkait stunting. “Stunting adalah masalah pertumbuhan yang disebabkan gangguan gizi kronis, ” ungkap Prof Irwanto yang juga ahli tumbuh kembang departemen ilmu kesehatan anak.

    Gangguan gizi kronis bisa terjadi sejak sebelum kehamilan, masa hamil hingga bayi lahir. Seorang Ibu, lanjut Prof Irwanto, perlu mempunyai pengetahuan cukup dan memeliharan kesehatannya untuk memastikan calon buah hatinya akan mendapatkan gizi yang cukup sejak sebelum kehamilan.

    Salah satunya mengatasi anemia yang sering terjadi sejak remaja. “Sejak remaja harus memastikan bebas anemia. Supaya saat hamil, tidak mengganggu kebutuhan gizi bagi janin yang dikandung, ” papar Prof Irwanto.

    Makan Tepat

    Dalam kesempatan program pengentasan stunting yang dilakukan Departemen Obstetri Ginekologi dan Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIR itu, Prof Irwanto yang hadir bersama Dr Eighty Mardiyan K, dr, SpOG (K) menyoroti cara pemberian ASI dan makanan sejak bayi lahir.

    Misalnya masih didapatkannya bayi yang mendapatkan campuran nasi dan pisang, padahal masih usia di bawah 6 bulan. “Padahal harusnya masih mendapatkan ASI eksklusif, ” tuturnya. Akibatnya, bayi tidak akan mendapatkan gizi dari ASI secara optimal. Bahkan bisa mengalami gangguan kesehatan seputar saluran cerna.

    Beberapa balita stunting yang hadir di Puskesmas, mendapat perhatian Prof Irwanto. “Kalau putranya tampak anemia seperti ini, segera diperiksa dengan detil. Karena nanti akan diperlukan tambahan zat besi secara berturut selama 6 bulan. Kalau diabaikan, stunting akan semakin parah, ” saran Prof Irwanto.

    Terkait zat besi itu, di depan tenaga kesehatan puskesmas,   Prof Irwanto dan dr Eighty  mengajarkan pemberian dosis yang tepat agar bisa membantu perkembangan balita stunting.

    Pada balita yang lain, Prof Irwanto menemukan perlunya ketelatenan orang tua dalam memberikan asupan gizi bagi balita.

    “Makanan sebaiknya diberikan tepat waktu. Diajarkan makan sesuai yang dijadwalkan dan dengan cara yang tepat, ” sarannya.

    Hal penting lain, membiasakan balita mengonsumsi sayur dan buah untuk memenuhi mikronutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan balita. (ety)

    Editor: Khefti Al Mawalia

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    ITS Bantu Kelurahan untuk Buat Peta Batas...

    Artikel Berikutnya

    Mahasiswa ITS Inovasikan Kamera Pendeteksi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami