BEM FPK Unair Siap Optimalisasi Program Kerja Guna Dukung SDGs

    BEM FPK Unair Siap Optimalisasi Program Kerja Guna Dukung SDGs
    Faudhel Jabar (Kiri) dan Fanchia Zalza Nindi Perwita (kanan). (Foto : Ivan Syahrial)

    SURABAYA - Pembuka tahun 2022 menjadi masa reorganisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNAIR. Melalui pemilihan umum raya, Faudhel Jabar dan Fanchia Zalza Nindi Perwita terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM FPK UNAIR 2022.

    Layaknya sebuah keluarga, BEM FPK akan menjadi semangat baru sekaligus pendukung yang selalu ada dalam setiap proses pengembangan FPK UNAIR. Itulah yang disampaikan Faudhel saat menggambarkan Kabinet Abhikarya yang ia usung satu periode kedepan.

    Mahasiswa prodi Akuakultur 2019 tersebut menjelaskan, Abhikarya dimaknai sebagai semangat keberanian BEM FPK 2022 dalam memberikan karya untuk membawa perubahan. Faudhel-Zalza yakin melalui visi-misi serta program unggulan yang mereka canangkan, BEM FPK 2022 dapat memberikan sumbangsih yang signifikan bagi pengembangan mahasiswa, FPK UNAIR dan masyarakat sekitar.

    “Abhikarya akan menjadi wajah baru yang membawa pesan perubahan bagi BEM FPK UNAIR, sehingga nantinya kami bisa secara inklusif memberikan dampak positif bagi pengembangan mahasiswa FPK UNAIR, Fakultas serta masyarakat sekitar, ” ungkap Faudhel, Kamis (17/2/2022).

    Fokus dan Arah Gerak

    Dalam penjabaran Faudhel, Kabinet Abhikarya ke depan akan berfokus untuk perbaikan manajerial serta menguatkan internal pengurus BEM FPK 2022. Sehingga BEM FPK bisa menjadi sebuah tim yang solid dalam melahirkan dan melaksanakan program kerja. Menurutnya, itu adalah hal pertama yang harus dilakukan.

    “Karena disini kita sebagai fasilitator dengan beban kerja yang luar biasa, jika itu tidak ditunjang dengan lingkungan organisasi yang baik dan tim yang solid, teman-teman pengurus nantinya akan menganggap mengabdi di BEM sebagai beban yang akan secara langsung berdampak pada kualitas program kerja, ” ujarnya.

    Tak hanya itu, Zalza menjelaskan nantinya BEM FPK UNAIR juga akan berfokus menyinergikan antar ormawa di lingkup FPK dan juga dengan fakultas. Tak lupa, perluasan hubungan dengan pihak luar dan stakeholder terkait juga menjadi fokus dari Kabinet Abhikarya. Hal itu dilakukan supaya BEM FPK bisa memberikan wadah yang secara konkret memiliki dampak positif bagi kompetensi mahasiswa FPK dan mendukung terwujudnya SDGs.

    “Kita juga akan bekerja sama dengan fakultas untuk memberikan program seperti sertifikasi, bekerja sama dengan NGO (non-governmental organization) dan stakeholder terkait sehingga bisa menghadirkan program kerja yang berkualitas untuk menunjang mahasiswa FPK dan mendorong tercapainya SDGs, ” ungkap mahasiswa prodi Teknologi Hasil Perikanan 2019 tersebut.

    Program Unggulan

    Beberapa program kerja yang mereka usung salah satunya adalah Keramba (Kerabat Rakyat Bahari). Keramba merupakan serangkaian program dalam bentuk workshop dan pelatihan berskala nasional yang bekerja sama dengan stakeholder perikanan. 

    Selain itu, mereka juga membuat sistem informasi berbasis digital untuk menyediakan informasi kepada sivitas akademika seputar berita yang ada di FPK UNAIR.  Dan juga beberapa modifikasi program dari periode sebelumnya.

    “Yang tentunya program-program yang kita usung memiliki orientasi terhadap pilar SDGs dan juga mendukung adanya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sehingga besar harapan kami akan partisipasi aktif dan antusiasme dari temen-temen mahasiswa supaya program BEM FPK 2022 bisa memberi kebermanfaatan bagi semua, ” harap Faudhel. (*)

    Penulis: Ivan Syahrial Abidin

    Editor: Khefti Al Mawalia

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Dikukuhkan, Mahasiswa Baru Pascasarjana...

    Artikel Berikutnya

    Cegah Cancel Culture, Pakar Unair  Berikan...

    Berita terkait