Dosen UNAIR Sebut Empat Amalan Saat Merayakan Idulfitri

    Dosen UNAIR Sebut Empat Amalan Saat Merayakan Idulfitri
    Sumber: Hai Bunda

    SURABAYA – Idulfitri merupakan hari raya umat Islam yang hanya berlangsung dalam satu tahun sekali. Sehingga, sebagian besar umat Islam memanfaatkan momen ini. Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR Mochtar Luthfi SS MHum, Sabtu (22/4) menjelaskan bahwa terdapat empat amalan yang dapat dilakukan agar memperoleh pahala secara maksimal dalam merayakan Idulfitri, di antaranya:

    Memakai Pakaian Terbaik

    Pakaian terbaik tidak harus berupa pakaian baru. Pakaian terbaik adalah pakaian yang membuat semua orang bahagia termasuk ia sendiri. Selain itu, Luthfi juga menganjurkan untuk memakai parfum.

    “Yang pertama adalah ketika salat Idulfitri itu memakai pakaian yang bagus. Ya, bukan harus baru, tetapi pakaian yang terbaik. Kemudian, wangi-wangian yang membuat orang-orang sekitar itu nyaman, ” jelas Luthfi.

    Amalan itu, kata Luthfi, dilakukan untuk membuat suasana bahagia di hari raya umat Islam itu. “Itu bagian dari menghadirkan suasana bahagia di Idulfitri. Jangan sampai Idulfitri itu susah, ” ucap pengampu mata kuliah Agama Islam itu.

    Bersilaturahmi

    Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia UNAIR itu juga mengatakan bahwa silaturahmi adalah hal yang utama. Meskipun dapat melaksanakan silaturahmi di waktu lain, tetapi momen Idulfitri merupakan momen yang langka. Salah satu momen langkanya adalah tradisi mudik.

    “Silaturahmi itu memang tidak harus Idulfitri, bisa sewaktu-waktu. Tapi momen Idulfitri menjadi momen penting ketika orang membuat momen yang spesial untuk mengingat kembali daerah asal, mengingat kembali masa kecil, ” jelasnya.

    Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR Mochtar Luthfi SS MHum

    Bagi seseorang yang melakukan amalan ini, dia akan memperoleh pahala besar. “Sekali lagi itu (silaturahmi, Red) tidak harus Idulfitri dan itu (silaturahmi, Red) pahalanya besar sekali. Dalam banyak hadis menyebutkan ingin umur panjang, ingin banyak rezeki, ya, silaturahmi, ” ujarnya perihal amalan saat merayakan Idulfitri.

    Membantu Perekonomian Desa

    Mudik tidak selalu berkaitan dengan hal negatif, seperti kemacetan dan kecelakaan, melainkan juga bermakna dalam membantu perekonomian desa.

    “Itulah (mudik, Red) momen ketika uang dari kota mengalir ke desa. Selama ini, kan, uang desa mengalir ke kota semua. Semua aktivitas keuangan larinya ke pusat. Momen Idulfitri ini adalah momen ketika uang dari kota lari ke desa, ” jelas Luthfi.

    Luthfi memperkirakan sekitar triliunan uang masuk ke desa. Mereka bisa memperoleh pahala besar hanya dengan mengalirkan uangnya di desa.

    “Dalam waktu hanya tujuh hari lebaran, itu bisa triliunan uang mengalir ke desa. Orang berbelanja di desa, orang berbagi uang di masyarakat desa. Mendorong ekonomi desa itu menjadi sesuatu yang pahalanya besar. Tapi sekali lagi, ojok riya, ojok pamer (jangan pamer, jangan riya, Red), ” jelasnya.

    Menjamu Tamu dengan Makanan

    Seseorang memperoleh pahala besar jika melakukan amalan tersebut. Setiap ada orang yang datang ke rumah, alangkah baiknya jika disajikan makanan.

    “Yang sangat dianjurkan dalam momen Idulfitri adalah menjamu tamu. Ya, menjamu tamu itu menjadi bagian suatu yang pahalanya besar banget. Di desa atau daerah manapun begitu Idulfitri, semua rumah terbuka lebar untuk dikunjungi dan selalu ada makanan, ” jelas Luthfi.

    Berikut merupakan empat amalan yang dapat meningkatkan pahala seseorang ketika Idulfitri. Harapannya, semua umat muslim yang merayakannya dapat menerapkan amalan-amalan tersebut. (*)

    Penulis: Muhammad Fachrizal Hamdani

    Editor: Binti Q. Masruroh

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Hindari Empat Kebiasaan Buruk Ini dalam...

    Artikel Berikutnya

    Buka Seminar Internasional LP Ma'arif, Rektor...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami