SURABAYA - Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya (FDK UINSA) pada Selasa, 10 Januari 2023 melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan masyarakat Kampung Pulosari RW 02, Gunungsari, Surabaya.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk mewujudkan mutu pengabdian kepada masyarakat dalam bidang dakwah dan komunikasi yang inovatif serta mampu berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.
Acara dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan, Ketua dan Sekretaris Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam serta Sekertaris Jurusan Dakwah.
Turut hadir Ketua RW 02, Judah; Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Muchlis, beserta jajaran pengurus RT di lingkungan RW 02 Pulosari.
Pada kesempatan terebut, Dekan FDK UINSA, Dr. Moch. Choirul Arif, S.Ag, M.Fil.I. menyampaikan detail konseptual Kampoeng Mandiri Bergerak, di antaranya memiliki SDM dan SDA yang memadai, memiliki potensi sarana dan prasarana, memiliki spesifikasi produk unggulan, mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, memiliki kesadaran dan peran serta masayarakat yang tinggi, tingkat kemiskinan yang rendah, pemberdayaan perempuan dalam kegiatan-kegiatan kampung, adanya tokoh penggerak/innovator dan kesadaran terhadap lingkungan.
Adapun sasaran pendampingan yaitu individu, keluarga, Lembaga masyarakat, termasuk masjid dan seluruh komponen infrastruktur. Pemberdayaan dan pendampingan Kampung Pulosari oleh Tim FDK UINSA direncanakan dilaksanakan selama 5 tahun dengan skema perjanjian Kerjasama (MoU) yang melibatkan stakeholder internal dan eksternal masyarakat Pulosari Surabaya.
“Kesadaran, keberdayaan dan kemandirian masyarakat merupakan tujuan utama community development FDK UINSA 2023, ” ungkap Dr. Moch. Choirul Arif, M.Fil.I pada acara tersebut.
Setelah Dekan selesai memaparkan materinya, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Dr. Moh. Ansori, S.Ag., M.Fil.I melanjutkan pemaparan terkait dengan tema “Pengembangan Masyarakat Berbasis Komunitas”. Pembangunan didasarkan pada perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, berdasarkan kekuatan, aset dan potensi yang ada di masyarakat.
Baca juga:
Universitas Brawijaya Raih Akreditasi Unggul
|
Menurut Dr. Moh. Ansori, S.Ag., M.Fil.I, pembangunan sejatinya adalah dari, oleh dan untuk rakyat, dilakukan untuk kemakmuran rakyat. Perlu adanya partisipasi aktif dari masyarakat serta kohesifitas sosial berupa solidaritas, kolaborasi dan hubungan sosial yang baik antar masyarakat Pulosari. Lebih lanjut Dr. Moh. Ansori, S.Ag., M.Fil.I menyampaikan tentang langkah-langkah pendampingan dan pemberdayaan di Pulosari Surabaya.
Adapun tindak lanjut dari FGD, direncanakan pada tanggal 23 Januari 2023 akan dilakukan pemetaan sosial dan fisik di lingkungan Pulosari Surabaya oleh mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam FDK UINSA.
Setelah memaparkan materi, acara selanjutnya adalah sesi diskusi dan tanya jawab. Masyarakat RW 02 Pulosari cukup antusias bertanya terkait dengan program pendampingan dan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat pun turut serta memberikan saran program, seperti misalnya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana kebakaran.
Sebagai penutup acara diskusi, Muchlis selaku Ketua LPMK Pulosari menyampaikan antusiasme masyarakat untuk program pendampingan dan pemberdayaan yang digagas FDK UINSA. “Agar masyarakat paham arti pembangunan bukan hanya terkait dana saja, namun juga perlu ada partisipasi, kekompakkan, dan keguyuban, ” ungkapnya. (*)