Latih Mahasiswa Berkreasi, Dosen PAI Lakukan Inovasi Perkuliahan Berbentuk Workshop dan Pengabdian

    Latih Mahasiswa Berkreasi, Dosen PAI Lakukan Inovasi Perkuliahan Berbentuk Workshop dan Pengabdian

    SURABAYA - Perkuliahan Model dan Strategi Pembelajaran PAI dalam bentuk workshop dan pengabdian mahasiswa dilaksanakan bertempat di aula Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya, Jum'at (2/12/2022).

    Di era merdeka belajar ini, proses pembelajaran tidak harus selalu identik dengan ceramah oleh dosen. Akan tetapi, proses pembelajaran dapat diintegrasikan dengan penelitian dan pengabdian mahasiswa. Di mana dalam kegiatan tersebut mahasiswa dapat berperan aktif dan kreatif dengan tetap dalam bimbingan dosen.

    Salah satu contoh implementasi bentuk perkuliahan melalui pengabdian masyarakat adalah kegiatan “Workshop Implementasi Project Based Learning (PjBL) dalam Pembelajaran” yang dilakukan oleh Mahasiswa PAI semester 3 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA. Kegiatan tersebut terlaksana di bawah bimbingan dosen pengampu yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA yaitu Prof. Dr. Hj. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag.

    Workshop tersebut dihadiri oleh puluhan peserta yang berasal dari berbagai program studi di Fakultas Tarbiyah. Workshop tersebut diawali dengan pengenalan dan penjelasan materi oleh Kak Anisa dan Kak Risma. Kemudian, dilanjutkan dengan implementasi materi PjBL dipandu oleh kak Toni dan kak Reza yang dilakukan dengan membagi peserta menjadi beberapa kelompok kecil yang didampingi oleh fasilitator. Fasilitator di sini bertugas untuk menjelaskan kembali dan mengarahkan peserta agar lebih memahami terkait dengan tugas yang diberikan. Dalam prosesnya, setiap kelompok akan melakukan eksplorasi dan diskusi untuk menentukan isu aktual yang dapat dijadikan Project dalam implementasi Project Based Learning ini.

    Diskusi pada tiap kelompok berlangsung dengan seru dan asyik. Setelah 15 menit, peserta diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Beberapa isu yang diangkat diantaranya yaitu tingginya standar visual dikarenakan dampak dari media sosial dengan segala fiturnya oleh kelompok 1, intoleransi di gempa Cianjur oleh kelompok 2, pengaruh dance compilation tiktok dalam perubahan sikap dan moral oleh kelompok 3, dan kesalahan dalam mengartikan open minded dalam kasus gita savitri oleh kelompok 4. Pemaparan laporan hasil diskusi disampaikan oleh 2 orang sebagai perwakilan kelompok yang kemudian didengarkan dengan antusias oleh seluruh peserta dan juga dinilai oleh Prof. Dr. Hj. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag.
    Workshop diakhiri dengan pemberian penghargaan kelompok terbaik.

    Dalam hal ini, kelompok terbaik diberikan kepada kelompok 3 dengan isu pengaruh dance compilation dalam perubahan sikap dan moral karena dinilai sudah memberikan pemaparan yang jelas dan rinci sesuai dengan tahapan-tahapan dari Project Based Learning. Setelah itu, seluruh peserta, panitia dan dosen pengampu melakukan foto bersama guna mengabadikan momen. (*)

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Tim ITS Berjaya di National Bridge Competition...

    Artikel Berikutnya

    Aktualisasi Kuliah Tamu Virtual Prodi Ilmu...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Mimpi Indah atau Nyata? Saatnya Tiga Kementerian Mulai Kolaborasi!
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!

    Ikuti Kami