Rektor Imbau Wisudawan Hindari Perilaku Kekerasan

    Rektor Imbau Wisudawan Hindari Perilaku Kekerasan
    Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr Mohammad Nasih. (Foto: Imam Ariadi)

    SURABAYA – Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak CMA mengukuhkan 1.446 wisudawan pada Minggu (2/10/2022). Pada kesempatan tersebut ia berpesan, setelah melalui proses wisuda maka mereka punya tanggung jawab besar di tengah masyarakat sebagai kaum terpelajar “Sebagai kaum terpelajar punya tanggung jawab yang luar biasa untuk memberikan contoh kepada masyarakat, ” katanya.

    Dalam memberikan contoh kepada masyarakat alumni UNAIR diimbau untuk tidak menggunakan kekerasan. “Tidak boleh berjuang dengan menggunakan kekerasan dalam bentuk apapun. Perjuangan dapat dilakukan dengan modal intelektual serta strategi yang dimiliki dan diberikan selama kuliah, ” terangnya. “Sebagai educated people, cendekiawan, ilmuwan, kaum terpelajar hindari perjuangan apapun yang menggunakan kekerasan dan memaksakan kehendak, ” tambahnya.

    Prof Nasih menuturkan bahwa ilmu yang tidak bermanfaat untuk orang lain seperti pohon yang tidak memiliki buah. “Ilmu adalah buah yang harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia, ” tuturnya.

    Belajar dari Kegagalan

    Pesan untuk tidak pernah berhenti belajar juga disampaikan oleh Prof Nasih. “Belajar tidak boleh berhenti di bangku kuliah. Belajar dapat dilakukan dimana saja, dari apa saja yang terpenting adalah mendapatkan hikmah serta pembelajaran atas situasi yang terjadi di tengah masyarakat, ” terangnya.

    Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr Mohammad Nasih (kanan) bersama salah satu wisudawan. (Foto: Imam Ariadi)

    Kegagalan menjadi hal yang wajar terjadi namun sebagai alumni UNAIR hendaknya dapat mengambil pembelajaran dari tahap gagal yang dilalui. “Belajar bisa dari orang lain. Tidak hanya orang sukses tapi juga kegagalan orang lain sangat penting karena kita bisa belajar untuk menghindari kegagalan yang sama. Kegagalan kita sendiri juga merupakan objek pembelajaran yang tidak kalah pentingnya, ” jelasnya.

    Puncak dari pencarian ilmu seseorang terdapat pada hikmah yang dapat dipetik. Hal ini yang akan membantu seseorang untuk mengubah perilaku menjadi sosok yang lebih baik. “Pencarian ilmu tidak cukup sebatas ilmu pengetahuan saja tetapi terletak pada sikap. Ilmu pengetahuan yang diperoleh, ” jelasnya.

    Hal tersebut selaras dengan nilai UNAIR HEBAT yakni humble, excellent, brave, agile, dan transcendent. “Jadilah orang yang rendah diri, jujur, suka menolong, serta excellent. Dunia butuh orang-orang agile, lincah, trengginas, dimana supportnya dari ilmu pengetahuan. Jangan pernah melupakan Tuhan karena semua yang terjadi tidak pernah lepas dari campur tangan Tuhan, ” pungkasnya. (*)

    Penulis: Icha Nur Imami Puspita

    Editor: Binti Q. Masruroh

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Wisuda Oktober, Rektor Imbau Wisudawan Tak...

    Artikel Berikutnya

    Wakili Wisudawan, Aswin Ajak Mahasiswa Gencarkan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Mimpi Indah atau Nyata? Saatnya Tiga Kementerian Mulai Kolaborasi!
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!

    Ikuti Kami