SIKIA UNAIR Bangkitkan Bioteknologi Perikanan lewat KONASKAN 2022

    SIKIA UNAIR Bangkitkan Bioteknologi Perikanan lewat KONASKAN 2022

    SURABAYA – Optimalisasikan kajian ilmiah dengan bioteknologi terapan dalam meningkatkan produksi serta daya saing sektor perikanan Indonesia. Program Studi Akuakultur Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SKIA) Banyuwangi adakan Konferensi Nasional Perikanan (KONASKAN) dan Call for Paper pada Sabtu (22/10/2022).

    Kegiatan yang diselenggarakan secara hybrid di Hotel Santika Banyuwangi dengan disiarkan secara langsung melalui zoom meeting dan youtube ini. Menghadirkan tiga pembicara utama yaitu Prof Ir Sukoso M Sc Ph D (Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya), Dr rer nat Ronny Martien M Si (Peneliti dan Dosen Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada), serta Dr Akhmad Taufiq Mukti S Pi M Si (Peneliti dan Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga). KONASKAN juga dihadiri oleh berbagai lini masyarakat mulai dari akademisi, peneliti hingga peserta call for paper dari berbagai daerah di Indonesia.

    Bertempat di Hotel Santika Banyuwangi, Ketua Pelaksana KONASKAN 2022, Mohammad Faizal Ulkhaq merupakan sebuah agenda tahunan yang baru pertama kali digelar oleh SIKIA. Harapannya konferensi ini menjadi titik temu berbagai lapisan masyarakat yang memiliki keinginan memajukan sektor perikanan Indonesia.

    “KONASKAN dapat menjadi wadah berkumpulnya sektor akademisi, praktisi, peneliti, mahasiswa dan umum. Sehingga nantinya dapat meningkatkan kerja sama berbagai sektor, ” katanya.

    Dr Akhmad Taufiq Mukti S Pi M Si menyampaikan materi dan diskusi pada KONASKAN 2022 (Sumber: SIKIA UNAIR)

    Dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan KONASKAN 2022. Wakil Direktur bidang Akademik SIKIA UNAIR, Dr Rahardian Indarto Susilo dr Sp BS (K) menyebut kini teknologi berkembang pesat memunculkan banyak cabang ilmu pengetahuan salah satunya bioteknologi. Definisi bioteknologi sendiri merupakan prinsip pengetahuan dalam melakukan rekayasa melalui agen biologis.

    “Keilmuan dasar dapat menjadi penunjang dalam pengembangan bioteknologi. Semua rumpun ilmu dapat dikembangkan seperti kedokteran, farmasi bahkan semuanya, termasuk perikanan. Akar keilmuan tersebut akan diolah dan direkayasa sedemikian rupa, “ jelasnya.

    Dr Rahardian berharap KONASKAN dapat berkontribusi maksimal meningkatkan perikanan Indonesia menjadi lebih maju. Melalui keterlibatan berbagai pelaku perikanan seperti pembudidaya, pengambil kebijakan, dan ilmuan dalam kerjasama dengan semua pihak untuk menginovasi perikanan berkelanjutan.

    “Semoga konaskan yang pertama digelar ini dapat berkontribusi maksimal baik dalam negeri maupun internasional, ” harapnya.

    Penulis: azhar burhanuddin

    Editor: Feri Fenoria 

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Kupas Novel Aib dan Nasib, Dosen UNAIR Sampaikan...

    Artikel Berikutnya

    Kuliah Tamu Sekolah Pascasarjana UNAIR,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami