Sosok Pilot Angkatan Laut yang Ingin Jadi Dosen

    Sosok Pilot Angkatan Laut yang Ingin Jadi Dosen
    Foto bersama wisudawan terbaik S3 Pasca Sarjana dengan Rektor UNAIR.

    SURABAYA – Menjadi seorang penerbang di Kesatuan TNI Angkatan Laut (TNI AL) tidaklah mudah. Berbagai rintangan harus dilalui oleh seorang Hadi Priyono. Selain menjadi pilot Angkatan Laut, ia tercatat sebagai mahasiswa Sekolah Pascasarjana jenjang S3 Universitas Airlangga (UNAIR).

    Meski berperan sebagai seorang pilot helikopter TNI AL dan mahasiswa, Priyo tetap bisa menjalankan perannya dengan gigih. Berkat kegigihannya itulah Priyo dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik jenjang S3 Sekolah Pascasarjana UNAIR periode 233 dengan IPK 3, 97. Priyo mengatakan bahwa prestasi itu merupakan prestasi bersama.

    “Bersyukur karena prestasi ini merupakan pencapaian yang tidak serta merta prestasi pribadi. Ada doa orang tua, istri, dan anak, ” katanya.

    Priyo bercerita bahwa ia memiliki dua tanggung jawab selama kuliah dan itu menjadi tantangan sendiri baginya. Meski demikian kondisi pembelajaran secara daring saat pandemi Covid-19 kala itu menjadikannya sedikit lebih mudah.

    “Tantangannya itu saat waktu saya mendapat tugas dari kesatuan dan ada tugas belajar. Tapi karena pembelajaran saat Covid-19 secara online jadi bisa belajar dimana-mana tidak harus di kampus, ” terangnya.

    Priyo menambahkan bahwa dukungan senantiasa ia peroleh dari Sekolah Pascasarjana UNAIR terhadap kelancaran studinya. “Saya mendapat dukungan penuh dari Ketua Program Studi (KPS) utamanya terkait penugasan. Jadi saya masih tetap bisa menyelesaikan tugas meskipun sedang bertugas, ” tuturnya.

    Awal mula Priyo memilih program studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) adalah berkat ketidaksengajaan. Tetapi setelah melaluinya, ternyata ketidaksengajaan itu yang membantunya dalam meningkatkan karir. “Nanti ke depan saya akan banyak mengurusi personil sehingga banyak ilmu saat kuliah yang akan mendukung karir saya, ” paparnya.

    Pasca lulus dari Sekolah Pascasarjana UNAIR, Priyo mengungkapkan bahwa akan melanjutkan pengabdiannya kepada negara dan menjadi seorang dosen. “Saya akan mengabdi sebaik-baiknya sebagai kapasitas saya sebagai abdi negara. Dari sisi akademik, ada rencana jangka panjang akan mewakafkan diri di beberapa kampus swasta dan kampus pertahanan di Indonesia, ” tutupnya.

    Penulis: Icha Nur Imami

    Editor: Binti Quryatul M

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    FKM UNAIR Dapat Apresiasi dari Wali Kota...

    Artikel Berikutnya

    Hari Kedua Wisuda 233, Rektor Berpesan Agar...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami