SURABAYA - Forum Rektor Indonesia (FRI) tahun 2022 resmi digelar. Kegiatan tersebut sekaligus sebagai Kovensi ke-28 serta Temu Tahunan ke-24 seluruh pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia. Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, Universitas Airlangga (UNAIR) dipercaya menjadi tuan rumah gelaran temuan rektor terbesar di Indonesia tersebut.
Kegiatan yang membawa tema besar “Peran Perguruan Tinggi Dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan, Energi, dan Obat Menuju Indonesia Emas” tersebut dilaksanakan pada tanggal 29 – 30 Oktober di Airlangga Convention Centre (ACC).
“Dalam forum ini kita bisa menggalang silaturahim, bertukar ide, membangun kesepahaman untuk kemudian saling berkolaborasi dengan satu tujuan, menyiapkan generasi emas tahun 2025 yang akan datang, ” ungkap Rektor Universitas Airlangga, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak.
Dalam sambutannya ia menuturkan bahwa keberhasilan Indonesia akan tercapai dengan sebuah kolaborasi dan gotong royong apik yang dilakukan oleh masyarakat, salah satunya oleh kaum intelektual. Para akademisi dengan kemampuan dan keahlian dari berbagai macam bidang ilmu akan menjadi aset besar ketika lintas keilmuan mampu dikolaborasikan.
“Forum ini kita desain agar kawan-kawan semuanya bisa melakukan interaksi dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, monggo bebas saja, tidak usah terikat dengan aturan, yang terpenting adalah kebersamaan, gotong royong, dan silaturahim kita terbangun, ” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Prof Nasih juga menyampaikan, sebagai universitas kelas dunia, UNAIR siap untuk bersama-sama berkolaborasi dengan semua sivitas pendidikan demi terciptanya generasi-generasi unggul. Baginya, universitas harus menjadi motor penggerak serta cahaya ilmu bagi sebuah bangsa.
“Kalau belum ada MoU mari segera kita tanda tangani hari ini juga, kita rancang kegiatannya apa, bulan depan dan seterusnya. Kalau kawan-kawan sudah punya proposal-proposal tertentu yang bisa dikerjasamakan, UNAIR siap untuk bersama-sama berkolaborasi, ” tambahnya.
Pada kegiatannya, Forum Rektor Indonesia 2022 ini dihadiri oleh 384 peserta dari 345 institusi. Dengan rincian, 3 institusi Dikti, 10 Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTIN), 72 Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan 260 Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Selama dua hari, para rektor akan melakukan banyak kegiatan mengenai kerjasama dan musyawarah. Hari pertama akan berfokus pada rekomendasi dan kelembagaan FRI dan hari kedua akan berfokus pada wajah demokrasi dan pendidikan di Indonesia. (*)
Penulis: Afrizal Naufal Ghani
Editor: Nuri Hermawan