SURABAYA – Universitas Airlangga (UNAIR) resmi teken memorandum of understanding (MoU) dengan Hadhramout University, Yaman. Penandatanganan nota kesepakatan itu berlangsung di Ruang Sidang Pleno, Balairua, Kantor Manajemen, Kampus MERR-C UNAIR pada Senin (29/5/2023).
Pada pertemuan itu, hadir Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Community Development UNAIR, Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih, MSi beserta jajaran, Iman Harymawan PhD selaku Ketua Airlangga Global Engagement (AGE), dan Prof Dr Mahammad Saeed Khanbash, Presiden Hadhramout University.
Prof Nyoman menyampaikan, UNAIR memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat lokal maupun global melalui pendidikan, penelitian, dan pengembangan. Untuk itu, UNAIR perlu menjalin kerja sama dengan berbagai institusi dengan skala nasional maupun internasional guna mendukung terwujudnya komitmen tersebut.
Perkuat Kolaborasi Akademik
Adanya penekenan MoU itu, kata Prof Nyoman, merupakan awal dari terciptanya kerja sama akademik yang kuat antara UNAIR dengan Hadhramout University. Prof Nyoman berharap agar kedua belah pihak dapat melakukan berbagai kolaborasi berupa riset, konferensi dan simposium, hingga pertukaran mahasiswa dan akademisi demi peningkatan kualitas pendidikan di antara keduanya.
“MoU ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi akademik, riset, hingga pertukaran mahasiswa dan staf untuk membawa masing-masing universitas ke arah yang lebih baik di masa mendatang, ” tutur Prof Nyoman.
Di lain sisi, Prof Dr Mahammad Saeed Khanbash menyambut baik inisiasi jalinan kerja sama antara kedua belah pihak. “Sebuah penghargaan bagi saya untuk bertemu UNAIR yang menyambut kami dengan hangat untuk menandatangani perjanjian kolaborasi, ” katanya.
Prof Khanbash menerangkan, Hadhramout University merupakan universitas negeri di Yaman yang telah berdiri sejak 30 tahun lalu. Sama halnya dengan UNAIR, universitas ini memiliki berbagai keunggulan khususnya di bidang kesehatan, kedokteran, dan teknologi. Oleh karena itu, ia berharap bahwa rencana jalinan kerja sama itu akan berjalan dengan baik berkat kesamaan tersebut.
Enam Poin Kolaborasi
Dalam penekenan MoU tersebut, setidaknya terdapat enam poin proyek kolaborasi antara kedua belah pihak. Pertama, publikasi dan joint research grant untuk meningkatkan ranking dan kualitas bidang akademik. Kedua, peningkatan student mobility. Ketiga, pertukaran staf antara kedua belah pihak.
Peningkatan student mobility dan pertukaran staf dapat memberikan pengalaman belajar dengan kultur yang berbeda bagi mahasiswa UNAIR maupun mahasiswa Hadhramout University. Terlebih lagi, saat ini UNAIR juga telah menerima sejumlah mahasiswa asal Yaman.
“UNAIR menerima sejumlah mahasiswa dari Yaman. Ini menandakan bahwa Indonesia, dan khususnya UNAIR menjadi salah satu tempat terkenal dan tentunya nyaman untuk mengenyam pendidikan bagi mahasiswa dari kawasan Timur Tengah, ” ungkap Ketua AGE, Iman Harymawan, PhD.
Selain itu, beberapa kolaborasi yang diharapkan dapat berjalan antara lain adalah penyediaan online course, keterlibatan supervision untuk program master dan doctor of philosophy (PhD) kedua universitas, serta kolaborasi dalam penyelenggaraan konferensi dan simposium internasional dalam waktu dekat. (*)
Penulis: Yulia Rohmawati
Editor: Binti Q. Masruroh