Bangun Jejaring Kemitraan, Sekolah Pascasarjana UNAIR Kunjungi Diaspora Indonesia di Singapura

    Bangun Jejaring Kemitraan, Sekolah Pascasarjana UNAIR Kunjungi Diaspora Indonesia di Singapura
    Foto bersama tim dari Sekolah Pascasarjana UNAIR bersama CEO Trendlines Agrifood Innovation Center Anton Wibowo dan Managing Director Business Indonesia Singapore Association Stephanus Titus Widjaja. (Foto: Istimewa).

    SURABAYA – Direktur Sekolah Pascarsarjana Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Badri Munir Sukoco SE MBA PhD bersama Wakil Direktur III Dr H Suparto Wijoyo SH MHum melakukan kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura pada Senin (5/12/2022). Agenda kunjungan tersebut bertujuan untuk membangun jejaring kemitraan bersama diaspora Indonesia di Singapura.

    Kunjungan tersebut langsung disambut oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI untuk Singapura Dr IGAK Satrya Wibawa SSos MCA PhD yang juga merupakan dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR).

    Aplikasi Aglikultur untuk Potensi Pertanian Indonesia

    Pada agenda pertama, Badri dan Suparto mengadakan pertemuan bersama CEO Trendlines Agrifood Innovation Center Anton Wibowo dan Managing Director Business Indonesia Singapore Association Stephanus Titus Widjaja. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas program kerja sama untuk mengembangkan aplikasi agrikultur guna memajukan sektor pertanian di Indonesia.

    “Provinsi Jawa Timur adalah salah satu provinsi yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian. Untuk itu, pemanfaatan teknologi agrikultur harus dimaksimalkan, ” ucap Badri.

    Kemudian, Badri melanjutkan bahwa aplikasi agrikultur bisa berpengaruh terhadap kemakmuran para petani. Hal tersebut disebabkan karena sistem yang diciptakan oleh aplikasi agrikultur dapat membuat harga hasil pertanian fluktuatif. Seperti yang dialami para petani saat ini ini di mana ketika panen, harga jual justru anjlok karena alasan surplus hasil panen.

    “Dengan penataan dan pembagian yang tepat melalui penggunaan aplikasi agrikultur ini akan membuat terjaganya harga di pasar dan stok pun aman karena semua akan terdeteksi secara real time. Di samping itu hal, ini akan membuat sektor pertanian tanah air kembali digandrungi oleh kaum muda yang mulai enggan masuk dunia pertanian, ” jelasnya.

    Prof Badri Munir Sukoco SE MBA PhD bersama Gartner Advisory Singapore Pte Ltd  Cindy Clarissa Adrian. (Foto: Istimewa).

    Penguasaan Teknologi Digital

    Selanjutnya pada agenda kedua, Badri melakukan pertemuan dengan Gartner Advisory Singapore Pte Ltd. sekaligus sebagai Accounts Lead Indonesia yaitu Cindy Clarissa Adrian. 

    Pertemuan tersebut membahas berbagai tema dan objek pengembangan teknologi digital secara kelembagaan yang dapat dikolaborasikan.

    “Sebuah ikhtiar dan penjajakan dalam rangka mempertegas komitmen Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga sebagai School of Leadership yang berjejaring dunia serta merajut bersama para diaspora Indonesia di berbagai negara untuk selalu membawa Indonesia Maju 2045, ” tukas Badri. (*)

    Penulis: Rafli Noer Khairam

    Editor: Binti Q. Masruroh

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Peduli Bencana, LPPM UNAIR Serahkan Donasi...

    Artikel Berikutnya

    ITS Raih BWI Awards 2022 sebagai Inisiator...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami