SURABAYA – Sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia, Universitas Airlangga (UNAIR) terus memberikan kontribusi nyata untuk Indonesia dan dunia. Hal tersebut turut diwujudkan oleh Sekolah Pascasarjana UNAIR yang berhasil menyelenggarakan pengabdian masyarakat tingkat internasional melalui Program Indonesia Education Fair 2022 di Dili, Timor Leste pada Kamis-Minggu (13-16/10/2022).
Kegiatan tersebut diwakili oleh dua dosen Sekolah Pascasarjana UNAIR yaitu Dr Hijrah Saputra ST MSc sebagai delegasi community development dan Moh Zamal Nasution PhD sebagai delegasi education fair. Keduanya langsung disambut hangat oleh perwakilan dari Universidade Nacional Timor Leste (UNTL) di Bandara Internasional Nicolau Lobato.
Baca juga:
Kunjungan Konjen Australia ke RSUB
|
Setelah itu, mereka juga disambut oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor Leste Okto Dorinus Manik dan seorang atase pendidikan Prof Dr Phil Ikhfan Haris MSc. Pada kesempatan itu, perwakilan UNAIR dipimpin langsung oleh Dr Gadis Meinar Sari dan Dr drg Pratiwi M.Kes dari World University Association for community Development (WUACD) Universitas Airlangga (UNAIR).
Okto menilai, langkah yang diambil oleh Universitas Airlangga (UNAIR) untuk bekerja sama dengan Universidade Nacional Timor Leste (UNTL) dan pemerintah Timor Leste sangatlah tepat.
“Universitas Airlangga melalui beberapa kegiatan community development telah membangun kesan yang sangat baik terhadap pemerintah republik Indonesia di mata masyarakat dan pemerintah Timor Leste. Negara yang masih cukup baru masih memerlukan peningkatan SDM untuk memenuhi kebutuhan segala sektor. Sehingga, melalui pameran pendidikan ini, diharapkan banyak SDM dari Timor Leste yang dapat melanjutkan pendidikannya di Universitas Airlangga, ” ungkapnya.
Pada hari pertama, mereka melakukan kegiatan community development yang dilaksanakan oleh perwakilan mahasiswa dari masing-masing fakultas UNTL. Dalam hal ini, Sekolah Pascasarjana melalui Dr Hijrah Saputra ST MSc mengangkat tema mengenai Disaster Mitigation System Through Disaster Risk Analysis in Timor Leste.
Sedangkan pada hari kedua, tema yang dibahas yaitu tentang Disaster Preparedness of Earthquake and Tsunami. Pengambilan tema tersebut disebabkan karena letak geografis Timor Leste yang rawan bencana alam sehingga membutuhkan kesiapsiagaan dari seluruh elemen lapisan masyarakat.
Tidak hanya itu, Sekolah Pascasarjana UNAIR juga menawarkan beberapa program studi multidisiplin yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah Timor Leste untuk kemajuan dan pengembangan potensi di negara tersebut. Beberapa alumni dari UNAIR yang saat ini bekerja di pemerintahan Timor Leste juga telah memberikan peluang cukup baik untuk mengimplementasikan MoU yang telah disepakati oleh Rektor Universitas Airlangga dengan Rektor UNTL.
Mereka berharap kegiatan tersebut dapat menjembatani hubungan baik antara pemerintah Republik Indonesia dan Timor Leste dalam bidang pendidikan. Tidak hanya itu, program ini juga merupakan salah satu upaya untuk mengimplementasikan tiga pilar pendidikan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. (*)
Penulis: Rafli Noer Khairam/Hijrah Saputra
Editor: Binti Q. Masruroh