SURABAYA– Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berjuang untuk meningkatkan kualitas di segala bidang, khususnya di bidang internasionalisasi. Hal ini dibuktikan dengan diterimanya 1793 mahasiswa mancanegara dari berbagai negara. Jumlah tersebut menjadikan ITS meraih peringkat pertama dalam pengajuan izin studi mahasiswa mancanegara menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI).
Direktur Kemitraan Global (DKG) ITS Assoc Prof Maria Anityasari ST MEng PhD mengatakan, pencapaian ini berhasil dirilis oleh DIKTI sembari mendatangi rapat pengajuan izin belajar dan pelaporan mahasiswa mancanegara kepada DIKTI. Pada umumnya, informasi tersebut biasanya dirilis ketika menjelang akhir tahun. “Penyampaian oleh DIKTI saat ini mungkin masih bersifat sementara. Karena tahun 2022 masih belum berakhir, ” ucapnya, Senin (26/9/2022).
Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini DKG ITS telah mengonsep mobilitas secara langsung dengan baik. Melalui program magang, pertukaran pelajar, hingga short course, DKG ITS berhasil menerima lonjakan jumlah mahasiswa mancanegara yang tertarik untuk mengunjungi ITS secara luring. “Sejak 2020, kami berusaha menyelenggarakan virtual mobility yang menarik agar aktivitas internasionalisasi di ITS tetap hidup meski di masa pandemi, ” kata Maria.
Menurutnya, ITS tahun ini sering menerima mahasiswa mancanegara yang mengikuti program jangka pendek berasal dari Shibaura Institute of Technology (SIT), Jepang. Selain program jangka pendek, tahun ini ITS berhasil menerima pertukaran mahasiswa mancanegara yang mayoritas berasal dari Eropa. Mulai dari mahasiswa Perancis, Finlandia, Denmark, dan berbagai negara lainnya.
ITS Global Kampong ysmg merupskan kantor Direktorat Kemitraan Global ITS
Dosen Dosen Departemen Teknik Sistem dan Industri tersebut menjelaskan, peningkatan mahasiswa mancanegara yang belajar di ITS ini berhasil diraih dengan adanya inovasi-inovasi baru. Di mana inovasi-inovasi tersebut berhasil disesuaikan dengan sasaran pasar yang DKG inginkan. Sebagai contoh, DKG ITS berhasil melahirkan program baru bertajuk CommTech Nusantara, di mana program ini mengajak para mahasiswa mancanegara untuk belajar harmonisasi dalam kebhinekaan yang ada di Indonesia.
Maka dari itu, dengan adanya pengumuman tersebut, Maria berharap bahwa DKG ITS dan seluruh sivitas akademika ITS tetap terus bersinergi kuat dalam memajukan ITS menuju peringkat 500 besar di dunia. “Perjuangan kita masih jauh. Namun, prestasi ini lah yang menjadi bukti bahwa ITS memiliki kobaran api semangat yang tak kunjung padam, ” pungkasnya. (HUMAS ITS)
Reporter: Bima Surya Samudra