ITS Sampaikan Capaian Kinerja Program Merdeka Belajar

    ITS Sampaikan Capaian Kinerja Program Merdeka Belajar
    Dr Rahmatsyam Lakoro SSn MT (tengah) pada acara Car Free Day (CFD) di depan Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama dalam momen bulan Merdeka Belajar

    SURABAYA — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus bersemangat dalam menggelorakan program Merdeka Belajar. Pada momen bulan Merdeka Belajar ini, ITS sampaikan capaian kinerjanya pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Minggu (14/5).

    Kepala Unit Komunikasi Publik ITS, Dr Rahmatsyam Lakoro SSn MT, mengungkapkan bahwa ITS telah berhasil memenuhi beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). IKU ini merupakan salah satu instrumen tolok ukur dalam pengimplementasian program MBKM. “Dari beberapa indikator tersebut, ITS unggul pada IKU pertama serta IKU kelima, ” ujar pria yang akrab disapa Ramok ini.

    Lebih lanjut, Ramok menjelaskan, kriteria penilaian pada IKU pertama ini berkaitan dengan pekerjaan lulusan setelah menjalani masa studi. Sebanyak 72 persen lulusan ITS memperoleh pekerjaan dengan gaji minimal 1, 2 kali Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), sembilan persen memilih studi lanjut, dan sebanyak dua persen menjadi seorang wirausaha. 

    Tak hanya unggul pada IKU pertama, ITS juga mencolok pada IKU kelima yang berkaitan dengan penelitian. Pada indikator ini, ITS memberikan kesempatan besar kepada mahasiswanya untuk berinovasi. “Bus Listrik Merah Putih G20 dan Tablet Merah Putih (DigITS) merupakan wujud nyatanya, ” tutur dosen Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) tersebut.  

    Bukan hanya itu, indikator kesuksesan ITS dalam program MBKM juga terbukti dengan gelar yang berhasil diraih ITS. Pada tahun 2022, ITS berhasil menyabet sepuluh plus dua penghargaan bergengsi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek). Penghargaan tersebut merupakan wujud nyata keseriusan ITS dalam menjalankan program MBKM.

    Dr Rahmatsyam Lakoro SSn MT (tengah) saat memaparkan capaian kinerja program Merdeka Belajar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

    Selain memfasilitasi mahasiswanya untuk berkembang di sektor industri dan penelitian, tambah Ramok, ITS juga merupakan perguruan tinggi yang paling diminati pada program merdeka belajar. “Pada tahun 2022 lalu, ITS menjadi perguruan tinggi di Indonesia yang paling banyak dituju mahasiswa asing untuk melanjutkan studi, ” ungkapnya.

    Pada acara Car Free Day (CFD) di depan Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama, Ramok berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama ITS dengan mitra industri serta perguruan tinggi luar negeri. Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa ITS mendapatkan kesempatan besar untuk terus mengembangkan dirinya lewat program Kampus Merdeka. 

    Pada program yang telah dijalankan ITS sejak awal 2020 ini, Ramok berharap bahwa program ini dapat menjadi wadah sivitas akademika ITS untuk terus mengembangkan diri. “Dengan banyaknya inovasi yang digalakkan ITS, kami berharap mahasiswa ITS semakin termotivasi untuk mengikuti MBKM dan mengembangkan diri, ” pungkasnya. (*)


    Reporter: Mohammad Febryan Khamim
    Redaktur: Muhammad Miftah Fakhrizal

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Jalan Pintas Penghakiman Figur Publik lewat...

    Artikel Berikutnya

    ITS Tantang 15 Tim Mahasiswa Bertarung di...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah

    Ikuti Kami