SURABAYA — Tak hanya berprestasi dalam bidang sains dan teknologi, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pun turut merambah dunia diplomasi. Dialah Ni Made Cista Savitri Dharmapatni, mahasiswi Departemen Teknik Sipil ITS yang berhasil meraih penghargaan Honorable Mention dan Best Position Paper dalam ajang Jogja International Model United Nation (JOINMUN) 2022.
Model United Nations sendiri telah banyak dikenal sebagai simulasi sidang pada Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Lewat simulasi permainan peran sebagai diplomat suatu negara, para peserta berlomba untuk menyelesaikan sebuah isu internasional terkait bidang khusus badan khusus PBB. Menurut penjelasan Cista, sapaan akrabnya, permasalahan yang diangkat dalam lomba yang diselenggarakan oleh Komunitas MUN UGM ini adalah mengenai pemulihan ekonomi setelah pandemi dengan cara digitalisasi.
Ni Made Cista Savitri Dharmapatni (kedua dari kiri) saat mengikuti sesi rapat dalam JOINMUN 2022.
Dari aksinya dalam kompetisi tersebut, Cista yang memerankan perwakilan Kamboja berhasil mendapatkan penghargaan kategori Honorable Mention dalam Dewan ASEAN+6 JOINMUN 2022. Ditambah lagi, penghargaan kategori Best Position Paper juga disabetnya. Cista mengungkapkan, tulisan tersebut digarap Cista berdasarkan perspektif negara yang diperankan. Cista memulai dengan memahami permasalahan dari panduan belajar yang diberikan penyelenggara. “Kemudian, dapat mencari tahu lebih banyak tentang permasalahan tersebut dari dokumen resmi ASEAN, ” terangnya, Senin (24/10/2022).
Dalam kompetisi yang diadakan awal Oktober lalu secara berani ini, mahasiswa asal Banjarmasin tersebut bercerita bahwa pelaksanaannya terdiri dari tujuh sesi pertemuan yang berisikan diskusi, bicara, dan debat hingga menemukan satu tujuan yang sama mengenai pemulihan ekonomi setelah pandemi dengan cara digitalisasi.Untuk persiapannya , Cista mengaku hanya memiliki waktu satu minggu. “Dalam prosesnya, saya dibantu oleh para senior di ITS MUN Club, ” jelasnya.
Untuk meningkatkan, Cista berharap dapat mengikuti lebih banyak perlombaan serupa. Hal itu sejalan dengan kemudahan yang ada untuk mencari kompetisi sejenis, bahkan setingkat internasional. Cista berharap di kemudian hari dirinya dapat lebih banyak membawa pulang penghargaan untuk almamater kampus perjuangan ini. “Masih ada banyak hal yang perlu saya tingkatkan karena saya belum menjadi yang terbaik juga di bidang ini, ” pungkasnya. (*)
Reporter: ion24
Redaktur: Astri Kusumaningtyas