Stan Inovasi BPBRIN UNAIR Meriahkan Surabaya Expo 2022

    Stan Inovasi BPBRIN UNAIR Meriahkan Surabaya Expo 2022
    Suasana Stan BPBRIN di Exhibition Hall Grand City Surabaya pada Sabtu (27/8/2022). (Foto: Dokumentasi Pribadi)

    SURABAYA - Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) Universitas Airlangga (UNAIR) turut memeriahkan Surabaya Expo 2022 dalam rangka hari jadi kota Surabaya yang ke-729 dan HUT RI ke-77 pada 24-28 Agustus 2022 di Exhibition Hall Grand City Surabaya. 

    Dr Achsania Hendratmi SE MSI Koordinator Inkubasi Bisnis dan Start-up BPRIN mengatakan meski namanya Surabaya Expo tapi juga diikuti oleh banyak pihak dari luar jawa. Terbukti 130  stan/tenan itu terdiri dari perusahaan swasta, nasional dan internasional, perusahaan provinsi, kota, dan kabupaten, dari dinas dan instansi. Kemudian BUMN dan BUMD, mitra binaan, asosiasi industri, Sister City, perguruan tinggi, balai pelatihan, serta beberapa lembaga jasa keuangan.

    “Jadi beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait dengan Dinas Penanaman Modal itu juga ikutan, nah UNAIR di sini memperkenalkan produk-produk hasil riset yang telah hilirisasi artinya telah produksi massal dan layak dikonsumsi masyarakat, ’’ katanya.

    UNAIR memperkenalkan 23 produk inovasi baik skincare, obat-obatan dan energi terbarukan. Antara lain: bhanex, meditea, pua skin, cangkang kapsul rumput laut, diabetkol, pil kb pria gendarusa, allergen, bhagenta, excelzyme, glukosamin, fordontis, koniderm, sativa, markas walet, spiralife, gelatah, celery, nonikit, natubet, natumag, vaksin merah putih, dentolase dan beberapa minuman sehat produk mahasiswa Pengobat Tradisional (Battra) UNAIR.

    Achsania menyebut 2 dari 23 produk unggulannya terjual keras yakni meditea (minuman herbal yang dapat mencegah beberapa penyakit terutama kanker dan autoimun) dan diabetkol (kapsul herbal untuk menurunkan kadar gula darah dan kolesterol).

    Ia juga menegaskan tidak semua produk langsung menyasar konsumen an user melainkan b2b. Dalam artian business to business sebagai penjualan produk atau jasa yang menyasar ke satu bisnis lainnya, bukan kepada individu langsung. 

    “Misalnya bhagenta produk implan tulang tentunya diperuntukkan untuk klinik dan rumah sakit, ada juga nonikit sebagai pendeteksi kandungan merkuri pada kosmetik, ’’ jelas koordinator Inkubasi Bisnis dan Start-up BPRIN. 

    Selanjutnya para pengunjung stan BPBRIN UNAIR juga terlihat sangat antusias, beragam pertanyaan dilontarkan, baik seputar fungsi produk, cara kerja hingga ke akar proses penelitiannya. BPBRIN juga menampilkan robot RAISA sebagai pemantiknya. Sebagai informasi RAISA ini bentuk kolaborasi UNAIR dan ITS yang memberikan layanan pengantaran makanan, pakaian, maupun obat-obatan pasien covid selama isolasi rawat inap.

    “Atas nama BPBRIN, ini kali ketiga kita mengikuti pameran. Tujuan kami tidak hanya untuk bertemu dengan konsumen tetapi juga bisa berkesempatan berkenalan dengan OPD lain dan bisa berjejaring dengan pasar nasional maupun global, ’’ ucap Dr Achsania. 

    Penulis: Viradyah Lulut Santosa

    Editor: Khefti Al Mawalia

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Dukung Akselerasi Talenta Digital, Bisnis...

    Artikel Berikutnya

    Juristocrat 2022 Tekankan Humanisme Ospek...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Mimpi Indah atau Nyata? Saatnya Tiga Kementerian Mulai Kolaborasi!
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Menjadi Tuan Rumah di Ladang Sendiri!

    Ikuti Kami